Internasional
Unggahan Penistaan Agama di FB Diduga Picu Kerusuhan di Bangladesh, Kuil dan Rumah Warga Dibakar
Sebuah unggahan di Facebook yang diyakini melakukan penistaan agama memicu kerusuhan di Kota Borhanuddin, Negara Bangladesh.
Penulis: Dinar Fitra Maghiszha | Editor: Dinar Fitra Maghiszha
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kerusuhan terjadi di Kota Borhanuddin, Bangladesh pada Minggu (20/10/2019).
Diduga kerusuhan ini dipicu oleh sebuah unggahan di media sosial Facebook yang diyakini melakukan penistaan terhadap Nabi Muhammad.
Setidaknya empat orang dilaporkan tewas akibat kerusuhan tersebut.
Pihak kepolisian telah memastikan bahwa akun si pemilik unggahan tersebut diretas.
Kendati sudah ada laporan resmi kepolisian, kemarahan dan amuk massa sulit dikendalikan, seperti dilaporkan BDNEWS24 Minggu (20/10/2019).
Sejumlah rumah dan bangunan ibadah warga Hindu dirusak dan dibakar saat massa mengamuk.

Baca: Pasca Kerusuhan, 1470 Warga asal Sumbar yang Tinggal di Wamena, Ingin Pulang Kampung
Kerusuhan meletus sekitar pukul 10.45am pada hari Minggu setelah sebelumnya ratusan penduduk lokal melakukan pertemuan untuk menggelar protes.
Melakukan protes terhadap unggahan media sosial, massa protes ini terlihat membawa bendera 'Muslim Tawhidi Janata'.
Empat regu penjaga perbatasan Bangladesh (Border Guard Bangladesh) sempat diterbangkan ke Kota Borhanuddin untuk mengendalikan situasi, seperti dilaporkan juru bicara BGB, Shariful Islam.
Beberapa hari setelah unjuk rasa yang mengakibatkan beberapa warga tewas, massa kembali beraksi dengan merusak rumah warga beragama Hindu dan membakar kuil setempat.

Korban Berjatuhan
Dua jenazah yang terkena tembakan dibawa ke Rumah Sakit Upazila Healt Complex.
Setelah dilakukan identifikasi, mereka adalah Shahin dan Mahbub Patwary, murid sebuah madrasah lokal.
Dua jenazah lainnya, diidentifikasi sebagai 'Mizan' dan 'Mahfuz' dibawa ke Bhola Sadar Hospital.
Sementara korban luka-luka dibawa lari ke Kompleks Rumah Sakit Upazila Health Complex, Rumah Sakit Bhola Sadar dan Barishal's Sher-e-Bangla Medical.
Warga Lokal Adakan Rapat Umum untuk Gelar Demonstrasi
"Sejumlah warga lokal dilaporkan mengorganisasikan massa untuk menuntut pelaku pengunggah ujaran kebencian yang diduga merendahkan Nabi Muhammad di media sosial, Facebook.", ujar Ketua Dewan Kota Borhanuddin Upazila, Abul Kalam.
Kalam menuturkan bahwa dirinya saat itu sedang berada di jalan dan melihat penduduk setempat melemparkan batu-bata ke pihak keamanan.
Aksi ini pada awalnya dijadwalkan pada pukul 11 pagi, namun diadakan pertemuan terlebih dahulu pada pukul 10.30 pagi.
"Banyak yang masih berdatangan saat saya sampai di tempat," ujar Abul Kalam.
Baca: VIDEO AMATIR Kerusuhan Aksi Protes Pemadam Kebakaran Menuntut Kenaikan Upah di Paris, Prancis
Aksi Demonstrasi dan Usaha Meredakan Ketegangan
Dilaporkan sekitar ratusan masyarakat muslim di Bangladesh melakukan aksi demonstrasi di Kota Borhanuddin, - sekitar 195 km - dari Ibukota, Dhaka, Bangladesh.
Aksi ini dilakukan untuk memprotes unggahan di media sosial yang diduga dilakukan oleh seorang pria beragama Hindu.
Pejabat pemerintahan lokal mengakui pihaknya telah menggelar mediasi untuk meredakan ketegangan.
Kendati telah dilakukan usaha meredakan ketegangan, para demonstran meluapkan emosinya dengan menyerang aparat keamanan setempat.
Kerusuhan antarkedua entitas ini pun berlangsung.
Pihak keamanan terlihat membalas serangan demonstran dengan menembakkan gas air mata dan peluru kosong.
Sarkar Mohammad Kaisar selaku perwira senior di Distrik Bhola mengaku menembakkan peluru kosong untuk melakukan pertahanan diri.
"Kami menembakkan peluru kosong untuk melindungi diri ketika sebagian demonstran mulai melemparkan batu ke arah kami dan memaksa kami berlindung di dalam gedung," ujar Sarkan.
Terpicu Kemarahan
Berdasarkan keterangan resmi setempat, setidaknya 100 orang menjadi korban luka-luka.
Sepuluh di antaranya adalah dari pihak kepolisian.
Dilaporkan oleh Deutsche Welle (DW), (21/10/2019), para demonstran yang berasal dari kelompok konservatif terpicu kemarahannya untuk turun ke jalan setelah melihat unggahan di media sosial yang berisi ajakan untuk melakukan balas dendam.
"Monster ini mengecam Rasul kami dan puterinya, Fatima. Semoga Allah menggerakkan para hakim untuk menggantung orang ini," kata salah seorang pengguna di Facebook, seperti dikutip dari Deutsche Welle (DW).
Setelah dilakukan penyelidikan, seorang pria yang dituduh melakukan penistaan ini mengaku akun media sosialnya telah dibajak oleh orang lain.
Klaim tersebut dibenarkan oleh pihak kepolisian usai ditangkapnya tiga pria yang diduga adalah pelaku utama yang meretas akun korban.
Baca: Begini Respons Hanura saat Kadernya Tak Masuk Jajaran Kabinet Indonesia Maju Jokowi
Identitas Pelaku
Seorang laki-laki bernama Biplob Chandra Shuvo ditengarai mengunggah ujaran kebencian.
Pihak kepolisian mengaku bahwa postingan milik Shuvo yaitu sebuah tangkapan layar percakapan antara akun milik Shuvo dengan temannya diunggah pada Jumat siang dan mengundang kemarahan warga.
Polisi kemudian menahan terduga pelaku tersebut guna dilakukan penyelidikan dan menahan dua lainnya untuk diinterogasi.
Sarker Mohammad Kaiser, perwakilan pihak kepolisian menyatakan akun Facebook milik Biplob Chandra Shuvo diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Pihak peretas dilaporkan mengakses Facebook Messenger milik Shuhvo dan mengunggah tangkapan layar komentarnya.
Akibat unggahan yang dilakukan peretas ini, protes datang dari warga lainnya baik melalui media massa maupun aksi turun ke jalan.
Baca: Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
Bukan Kali Pertama
Ketegangan berlatar belakang agama antara mayoritas dan minoritas di Bangladesh bukanlah menjadi hal yang pertama.
Pada tahun 2016, sebanyak 14 kuil dan ratusan rumah milik warga Hindu dibakar dan dijarah oleh massa yang marah di Nasirnagar, Upazila, lantaran dipicu oleh unggahan di media sosial.
Setelah dilakukan investigasi oleh kepolisian, pria yang dituding mengunggah konten penghinaan tersebut ternyata tidak bersalah.
Setahun kemudian, unggahan serupa di Facebook juga turut menggerakkan massa.
Kemarahan massa berujung kerusuhan dengan membakar sejumlah rumah milik warga beragama Hindu di Rangpur.
Dilaporkan satu orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)
Konflik Timur Tengah: Pasukan Turki Paksa Pengungsi Suriah Kembali ke Zona Perang |
![]() |
---|
Seorang Nenek 67 Tahun Melahirkan Bayi Perempuan dengan Selamat, Inilah Proses dan Kondisi Anak |
![]() |
---|
Seekor Anjing Laut Ditembak di Wajah, Pihak Konservasi Siapkan Rp 45 Juta Bagi yang Tahu Pelaku |
![]() |
---|
Suhu Udara Terlalu Panas, Qatar Pasang Pendingin Udara di Trotoar dan Pasar-pasar |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!