Sempat Keterima Kerja di Bank, Sosok Inilah yang Membuat Prof Basri Modding Pilih Jadi Dosen

Menjadi seorang dosen bukanlah impian seorang Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Basri Modding.

Desi Triana
Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Basri Modding/Desi Triana 

TRIBUNTIMURWIKI.COM - Menjadi seorang dosen bukanlah impian seorang Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Basri Modding.

Saat masih kecil, impiannya adalah ingin menjadi seorang penegak hukum, polisi atau tidak berkecimpung di dunia militer.

Namun, jalan hidup yang ditempuhnya begitu mengejutkan.

Alih-alih ada di jalur impiannya, ia malah menjadi seorang dosen.

Masa Kecil Prof Basri Modding: Mandiri hingga Potong Padi Demi Baju Sekolah

Prof Basri Modding
Prof Basri Modding (Desi Triana)

Meski demikian, tak banyak yang tahu bahwa sewaktu lulus S1 Manajemen, Ekonomi UMI. Prof Basri Modding pernah mendaftarkan diri untuk bekerja di salah satu bank.

Bahkan ia sudah dinyatakan lulus dari ratusan yang terseleksi, satu diantara tiga adalah dirinya.

Setali tiga uang, ia pun mendapatkan tawaran menjadi dosen.

Berkat rekomendasi Wakil Rektor 1 yang saat itu menjabat, Prof Dr Mansur Ramli ia pun diterima walaupun tadinya sempat di tolak.

"Saya jalani tes dua-duanya, namun saya harus memilih," jelasnya kepada Tribun Timur beberapa waktu lalu.

Iapun harus memilih antara menjadi dosen atau seorang pegawai bank.

Dengan harapa ingin sukses, Prof Basri Modding mendengarkan permintaan Rektor UMI saat itu, Prof Abd Basalamah membuatnya semangat.

Ia akhirnya mengabdkan diri menjadi dosen di UMI dan terus mengembangkan potensinya tersebut.

Bahkan ia tak hanya sekedar bekerja dengan pikiran namun dengan hati.

Terlihat dari pencapaiannya menjadi seorang rektor di UMI.

Masa Kecil Prof Basri Modding: Mandiri hingga Potong Padi Demi Baju Sekolah

Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI)  Prof Basri Modding/Desi Triana
Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Basri Modding/Desi Triana (Desi Triana)

Meniti karier dari bawah hingga berada di puncak tak terlepas dari pembawaannya yang selalu menghargai.

Ia ingin menjadi bawahan yang baik dan belajar dari pimpinan, kedua hal tersebut dipegangnya untuk bekal kedepan saat menjadi pimpinan.

Namun, hal itu terwujud di tahun 2018 ia pun resmi menjad rektor UMI.

Ia pun tak pernah melupakan jasa Prof Dr Mansyur Ramly MS yang saat ini menjadi Ketua Dewan Pembina Yayasan Badan Waqaf UMI.

"Beliaulah yang berjasa menghantarkan karier saya menjadi seorang dosen," jelasnya.

Ia juga mengaku sangat meneladani sosok Prof Dr Mansyur Ramly MS.

"Karena dialah yang juga membentuk karakter saya, saya tidak akan pernah lupakan itu," jelasnya.

"Dia sosok yang sangat disiplin dan tidak pernah membeda-bedakan," terangnya.

--

(TRIBUNTIMURWIKI.COM/Desi Triana Aswan)

Ikuti kami di
158 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved