Perkuat Konten Lokal 'Kunci' Adhy Bassitoayya Ingin Menasionalkan Bahasa Makassar

Konten kreator saat ini menjadi salah satu profesi dan mata pencaharian yang tak terelakkan. Alhasil banyak pula yang mengambil kesempatan.

Desi Triana
Adhy Bassitoyya/ Desi Triana 

TRIBUNTIMURWIKI.COM - Content Creator saat ini menjadi salah satu profesi dan mata pencaharian yang tak terelakkan.

Alhasil banyak pula yang mengambil kesempatan untuk menjadi seorang content creator.

Tak terkecuali di Kota Makassar. Kota ini pun memiliki sejumlah content creator dengan jumlah influencer ataupun followers yang tak sedikit.

Salah satunya, Satriyadi Mulyadi atau lebih dikenal dengan Adhy Bassitoayya.

Ia yang juga influencer, pemain film, dan komedian selalu membuat video konten menarik.

Ciri khas yang tak terlepaskan dari dirinya adalah video komedi dengan unsur lokalnya.

Adhy mengaku tak akan pernah melepaskan unsur-unsur lokal yang sudah melekat dalam dirinya seperti bahasa Makassar.

"Kalau ingin menciptakan konten yang bisa benar-benar mendapat perhatian publik mulailah dengan mengangkat hal-hal di sekitar kita," jelasnya kepada Tribun Timur beberapa waktu lalu.

Salah satu contohnya, sambungnya, di Kota Makassar dengan mengutamakan mengangkat bahasa Makassar.

"Bahasa menurutnya adalah hal terpenting. Karena, jika target kita adalah masyarakat lokal untuk bisa diterima harus menggunakan bahasa lokal masyarakat itu sendiri," jelasnya.

Selebgram Makassar Adhy (kiri) dan Sukri Bassitoayya
Selebgram Makassar Adhy (kiri) dan Sukri Bassitoayya (Desi Triana)

"Dengan begitu, memunculkan komedi-komedi juga akan mudah tersampaikan," jelasnya.

Mengangkat bahasa Makassar sendiri, adalah visi Adhy Bassitoayya dalam menasionalkan bahasa tersebut.

"Banyak film Indonesia itu menggunakan logat Medan, Jawa, Batak dan lainnya kenapa Makassar tidak bisa?," jelasnya.

Atas tujuan itulah, ia berusaha untuk tetap mempertahankan logat Makassar dalam setiap konten video yang dibuatnya.

Ia juga berharap agar segala kerja keras seluruh konten kreator di kota Makassar dengan mengangkat kearifan lokal dapat diapresiasi oleh pemerintah.

"Pemerintah dan pelaku seni itu harus saling bersinergi agar sama-sama berkontribusi untuk terus membawa nama 'Makassar' terus eksis," pungkasnya.

--

(TRIBUNTIMURWIKI.COM/Desi Triana Aswan)

Ikuti kami di
205 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved