Makna Peribahasa Bugis “Aja' Ja'na Tauwe Mufudécéngeng”
Salah satu peribahasa Bugis, yakni aja’ ja’na tauwé mufudécéngeng yang berarti janganlah keburukan orang lain yang engkau jadikan kebaikan.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Dinar Fitra Maghiszha
TRIBUNTIMURWIKI.COM - Suku Bugis adalah suku yang mendiami sebagian besar wilayah di Sulawesi Selatan.
Suku Bugis dikenal memiliki kebudayan yang unik, mulai dari bahasa, tradisi, hingga perihal kesusastraan.
Suku Bugis juga meninggalkan ragam warisan kesusastraan dalam bentuk peribahasa.
Salah satu peribahasa Bugis adalah "aja’ ja’na tauwé mufudécéngeng" mempunyai arti janganlah keburukan orang lain yang engkau jadikan kebaikan.
Peribahasa ini merupakan nasihat leluhur orang Bugis untuk seseorang yang memiliki sikap senang melihat dan membicarakan keburukan orang lain.
Nasihat peribahasa ini mengharuskan setiap orang senantiasa menjaga harkat dan martabatnya agar tetap dihargai dan dihormati dalam masyarakat.

Namun, manusia adakalanya luput dari kekhilafan dan kesalahan, sehingga berakibat buruk atau aib bagi dirinya.
Di sisi lain, sering pula ada orang yang senang melihat dan bergembira bahkan memanfaatkan keburukan orang lain untuk kepentingan dirinya.
Tidak sedikit orang yang memiliki sifat dan perilaku jahat, senang menceritakan keburukan atau aib orang lain, bahkan menjadikan keburukan orang lain sebagai keuntungan diri sendiri.
Hal ini sering terjadi dalam masyarakat, bukan hanya dalam kegiatan pemerintahan, tetapi juga dalam kegiatan sosial, ekonomi dan politik.
Terkadang hanya menginginkan posisi atau jabatan, dia rela menjelek-jelekkan bahkan menebar kebencian dan keburukan orang lain, walaupun kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Tentu saja, hal ini sangat bertentangan dengan nilai sipakatau (saling menghargai dan menghormati sesama manusia) yang dijunjung tinggi orang Bugis.
-
(TRIBUNTIMURWIKI.COM/Nur Fajriani R)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!