Tenripada: Sekuel Film Pendek FTI UMI Terlambat dan yang Sebenarnya Segera Hadir ke Layar Lebar

TRIBUNTIMURWIKI.COM - Sukses hingga ke kancah internasional sebagai film pendek, Terlambat dan Yang Sebenarnya segera hadir di layar lebar.

Sekuel kedua film ini berjudul Tenripada yang dijadwalkan tayang serentak di bioskop tanah air pada 12 Maret 2020 mendatang.

Tenripada kembali disutradari oleh Rere Art2tonic di produseri Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (UMI) Zakir Sabara H Wata.

Serta dibintangi anak muda Makassar dan Kolaka di antaranya Jeihan Dun, Reza Pahlevi, Saffanah Kayla, Sony dg Romo dan M Harun.

Diketahui sebelumnya FTI UMI dan Paramedia Indonesia sukses menarik perhatian masyarakat lewat film Terlambat.

Terlambat mengisahkan kegigihan dan perjuangan yang sangat mengharukan, seorang siswi SMA yang tetap ingin menuntut ilmu dalam situasi sulit sekalipun

Film ini ditayangkan dikanal YouTube Fakultas Teknologi Industri UMI pada 11 Maret 2019 lalu.

Hingga berita ini diterbitkan, Terlambat telah ditonton lebih dari 10 juta kali.

Tak sampai di Terlembat, FTI UMI kembali menghadirkan film pendek Yang Sebenarnya.

Rere Art2tonic mengatakan saat penggarapan Terlambat tim produksi telah merencanakan membuat sekuel hingga ke layar lebar.

“Saat penggarapan film itu (Terlembat) kami sudah berencana untuk angkat ke layar lebar. Apalagi melihat antusias masyarakat yang membuat kami semakin bersemangat,” katanya saat berkunjung ke redaksi Tribun Timur Jl Cendrawasih nomor 430, Kota Makassar, Senin (2/3/2020).

Kunjungan Rere ditemani Tim Paremedia Indonesia dan dua pemeran yakni Reza Pahlevi dan Saffanah Kayla.

“Film ini mengisahkan bagaimana perempuan perasaannya sendiri. Yang paling berat dari seorang perempuan adalah perkara perasaan,” katanya.

Tak hanya itu, Film Tenripada juga menunjukkan budaya Bugis Makassar yakni prinsip patuh kepada orang tua.

“Budaya kita di Bugis Makassar yang patuh dengan orang tua. Inilah yang kita ini tunjukkan kepada masyarakat luar. Serta menunjukkan bahwa tidak ada pemenang dalam dendam,” pungkasnya.

(TRIBUNTIMURWIKI.COM/Nur Fajriani R)