Djaduk Ferianto
Dunia musik tanah air berduka. Satu seniman musik Indonesia meninggal dunia. Ia adalah Djaduk Ferianto.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Dilansir dari wikipedia, Gregorius Djaduk Ferianto lahir di Yogyakarta, 19 Juli 1964.
Ia lebih dikenal dengan nama Djaduk Ferianto adalah seorang aktor, sutradara dan musikus berkebangsaan Indonesia.
Ia adalah putra bungsu dari Bagong Kussudiardja, koreografer dan pelukis senior Indonesia, serta adik kandung dari Butet Kartaredjasa, aktor dan pemain teater asal Indonesia.
Dalam bermusik, dia lebih berkonsentrasi pada penggalian musik-musik tradisi.
Djaduk adalah salah satu anggota dari kelompok musik Kua Etnika, musik humor Sinten Remen, dan Teater Gandrik.
Selain bermusik, dia juga menyutradarai beberapa pertunjukan teater dan menggarap ilustrasi musik untuk sinetron di televisi.
Kehidupan pribadi
Djaduk lahir di Yogyakarta dari pasangan mastro tari Bagong Kussudiardja dan ibunya, Soetiana.
Sejak tahun 1972, Djaduk sering menggarap illustrasi musik sinetron, jingle iklan, penata musik pementasan teater, hingga tampil bersama kelompoknya dalam pentas musik di berbagai negara.
Ia bersama kelompoknya terkenal dengan eksplorasi berbagai alat dan benda sebagai instrumen musiknya.
Terlahir dengan nama Guritno, pemberian pamannya.
Ayahnya, Bagong Kussudiardjo mengganti namanya dengan Djaduk yang artinya unggul.
Ia selalu ditemani radio yang sering menyiarkan pertunjukan wayang.
Tidak lupa juga buku cerita wayang yang selalu ada di sampingnya.
Kemudian ia bercita-cita menjadi dalang, bahkan pernah belajar mendalang.
Lingkungan masa kecilnya di Tedjakusuman, Yogyakarta yang dekat dengan kesenian sangat mendukung kariernya di bidang musik, juga teater.
Kiprah seni
Djaduk pernah mendirikan Kelompok Rheze yang tahun 1978 pernah dinobatkan sebagai Juara I Musik Humor tingkat Nasional, mendirikan Kelompok Musik Kreatif Wathathitha.
Pada tahun 1995, bersama dengan kakaknya, Butet Kertaradjasa dan Purwanto, mendirikan Kelompok Kesenian Kua Etnika, yang merupakan penggalian atas musik etnik dengan pendekatan modern.
Pada tahun 1997, Djaduk mengolah musik keroncong dengan mendirikan Orkes Sinten Remen.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!