PB IDI Imbau Masyarakat Tak Panik dan Tingkatkan Gaya Hidup Sehat demi Cegah Virus Corona

Virus corona jenis baru yang ditemukan di Wuhan, China masih menjadi perhatian dunia.

Stocktrek Images/Getty Images
Ilustrasi Virus Corona 

TRIBUNTIMURWIKI.COM - Virus corona jenis baru yang ditemukan di Wuhan, China masih menjadi perhatian dunia.

Virus corona menyebabkan wabah pneumonia di Wuhan menjadikan korbannya mengalami infeksi pada paru-paru.

Marak wabah penyakit Pneumonia baru di Cina ini membuat banyak masyarakat Indonesia khawatir.

Terbukti pencarian terkait Virus corona menjadi trending di Google Indonesia dan media sosial.

Melihat kondisi tersebut, Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengeluarkan imbauan untuk masyarakat agar tak panik dan meningkatkan gaya hidup sehat.

Dalam rilis PB IDI yang diterima Tribun Timur, Minggu (26/1/2020) menjelaskan Pneumonia adalah infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, seperti bakteri, virus, parasit, jamur, pajanan bahan kimia atau kerusakan fisik paru.

Pneumonia dapat menyerang siapa aja, seperti anak-anak, remaja, dewasa muda dan lanjut usia, namun lebih banyak pada balita dan lanjut usia.

Angka kejadian pneumonia lebih sering terjadi di negara berkembang.

Pneumonia dibagi menjadi tiga yaitu community acquired pneumonia (CAP) atau pneumonia komunitas, hospital acquired pneumonia (HAP) dan ventilator associated pneumonia (VAP), dibedakan berdasarkan darimana sumber infeksi dari pneumonia.

Pneumonia yang sering terjadi dan dapat bersifat serius bahkan kematian yaitu pneumonia komunitas.

Saat ini sedang terjadi kasus-kasus pneumonia berat yang bermula dari adanya laporan 27 kasus di kota Wuhan, Tiongkok.

Penyebabnya adalah coronavirus jenis baru yang dikenal sebagai Novel Coronavirus (2019-nCOV).

Kasus-kasus ini kemudian meningkat cepat. Hingga tanggal 23 Januari 2020 dilaporkan telah mencapai 830 lebih kasus diseluruh dunia dan 25 orang meninggal dunia.

Selain di Wuhan, beberapa negara melaporkan kasus-kasus suspek serupa dengan di Wuhan yaitu di Thailand, HongKong, Macau, Jepang, Vietnam, Singapura, Korea Selatan dan USA.

Namun, WHO belum merekomendasikan secara spesifik untuk traveler atau restriksi perdagangan dengan Tiongkok.

Saat ini WHO masih terus melakukan pengamatan.

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Daeng M Faqih, SH. MH mengatakan gejala yang muncul pada pneumonia ini mirip dengan pneumonia pada umumnya, diantaranya demam, lemas, batuk kering dan sesak atau kesulitan bernapas.

"Terkait pencegahan, belum ada vaksin untuk mencegah kasus ini karena pneumonia pada kasus outbreak saat ini disebabkan oleh coronavirus jenis baru," katanya.

Perlu diwaspadai pada orang dengan usia lanjut dan balita.

Pada orang dengan lanjut usia atau memiliki penyakit lain, memiliki risiko lebih tinggi untuk memperberat kondisi.

Sumber: Tribun Timur
Ikuti kami di
176 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved