Begini Kisah Bambang Ramadan Sempat Ditolak 60 Perusahaan di Makassar dan Kini Kerja di Bali

Keterbatasan terkadang membuat seseorang minder dan tidak percaya diri. Terlebih lagi, jika keterbatasan itu dianggap sebagai penghambat dalam berkar

Bambang Ramadan
Bambang Ramadan 

TRIBUNTIMURWIKI.COM - Keterbatasan terkadang membuat seseorang minder dan tidak percaya diri.

Terlebih lagi, jika keterbatasan itu dianggap sebagai penghambat dalam berkarier.

Tapi tidak bagi Bambang Ramadan. Menerobos stigma yang berkembang di masyarakat, ia dengan segala keterbatasannya membuktikan bahwa dirinya mampu untuk berkarier.

Bambang Ramadan adalah salah seorang anak muda asal Makassar.

Sejak kelas 4 SD ia harus kehilangan pendengarannya.

Namun, hal tersebut tidak menjadi beban berat baginya.

Ia terus bangkit walaupun berkali-kali selalu mendapatkan cemoohan dan bullyan di sekolah.

Tak hanya di sekolah, Bambang bahkan berkali-kali ditolak kerja hanya karena alasan Bambang tidak bisa mendengar.

Kisahnya sempat diceritakan oleh Lily Yulianti dalam akun Instagramnya (IG) @lilyyulianti waktu lalu.

Ia merupakan lulusan dari pendidikan Diploma Pariwisata,

Ya, keterbatasan tidak membuat Bambang Ramadan menyerah dalam bidang pendidikan.

Bambang telah lulus pendidikan Diploma Pariwisata, Politeknik Pariwisata Makassar ( POLTEKPAR ) dan bertekad untuk mencari pekerjaan.

Satu perusahaan yang menolaknya tak jadi masalah.

Ia mencoba lagi, hingga akhirnya 60 perusahaan tak satupun yang menerimanya dengan alasan keterbatasan pendengaran Bambang.

Bambang pun memutuskan untuk mencari pekerjaan di luar Kota Makassar.

Rasa pesimis menghampirinya dan tak yakin ada yang ingin mempekerjakan seorang tuli sepertinya.

Namun, semangat Bambang tak juga luntur.

Bali adalah pilihannya. Melalui email yang dikirimnya ke Simple Brew yang merupakan kedai kopi di Bali, Bambang menjelaskan tentang kondisinya.

Alhasil, ia diterima dan bertekad untuk mengasah kemampuannya dalam bidang kopi.

"Ini yang ke-61 perusahaan menerimaku bekerja," jelasnya.

Ikuti kami di
246 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved