Mengenang Prof Dr Radi A Gani Rektor Pertama Unhas yang Dipilih Lewat Pemungutan Suara

Civitas Universitas Hasanuddin berduka. Sang rektor yang pernah menjabat selama dua periode, Prof Rady A Gani meninggal dunia.

zoom-inlihat foto Mengenang Prof Dr Radi A Gani Rektor Pertama Unhas yang Dipilih Lewat Pemungutan Suara
ist
Kolase Tribun Timur

TRIBUNTIMURWIKI.COM - Civitas Universitas Hasanuddin berduka.

Sang rektor yang pernah menjabat selama dua periode, Prof Rady A Gani meninggal dunia.

Ia menghembuskan nafas terakhirnya, sekitar pukul 02.13 wita, Kamis (13/2/2020), di ICU RS Unhas.

Diketahui, berita duka itu disebarkan sejumlah dosen dan mantan dosen Unhas, antara lain, AM Sallatu.

"Innalilllah wainna ilaihi rajiun. Telah meninggal baru saja (pukul 02:13) Prof. Radi A. Gany di ICU RS.UNHAS. Semoga almarhum husnul khatimah dan keluarga yg ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan. Aamiin YRA," tulis AM Sallatu ke Tribun Timur, beberapa menit lalu.

Sebelumnya ia dikabarkan masuk rumah sakit.

Istimewa
Istimewa (Istimewa)

Mantan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Dr Radi A Gany dirawat di Rumah Sakit (RS) Unhas.

Hal itu diketahui dari foto yang diterima Tribun-Timur.com, Selasa (31/12/2019).

Foto tersebut menunjukkan mantan rektor yang juga mantan Bupati Wajo itu terbaring lemas.

Sebuah selang pernafasan juga dipasang di kedua lubang hidungnya.

Nampak dalam foto yang menjenguk Prof Radi adalah Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI) Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Belum diketahui penyebab beliau dirawat di RS Unhas.

Rektor Pertama Unhas yang Dipilih Lewat Pemungutan Suara

Dilansir dari Identitasunhas.com, pada tahun 1997, sistem perwakilan melalui Senat Universitas masih dijalankan.

Hanya saja, tidak lagi dikirim ke pusat untuk dipilih di sana, melainkan melalui pemungutan suara.

Sehingga, Prof Rady A Gani yang ditunjuk menjadi Pembantu Rektor I (PR 1) setelah menjabat Bupati Wajo, terpilih melalui voting yang dilakukan para anggota Senat Universitas.

Dia unggul tipis satu suara dengan mengumpulkan 31 suara, atas saingannya Prof dr Syarifuddin Wachid, yang juga Pembantu Rektor III, dengan 30 suara.

Wacana pemilihan rektor secara langsung masih berhembus sampai tahun 2005.

Gagasan pemilihan rektor secara langsung itu pun mulai mendapat titik cerah.

Kelompok Lektor dan Asisten (Lekas) yang memprakarsai hal itu berhasil menembus dinding penghalang gedung rektorat.

Ikuti kami di
278 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved