Profil Guru Besar UNM dan Eks Kepala LPMP Sulsel Prof Dr Qashas Rahman
Inilah profil Guru Besar UNM dan Eks Kepala LPMP Sulsel Prof Dr Qashas Rahman
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Dinar Fitra Maghiszha
TRIBUNTIMURWIKI.COM - Kabar duka menyelimuti Univesitas Negeri Makassar (UNM), seorang guru besarnya yakni Prof Dr Andi Qashas Rahman tutup usia.
Guru besar di bidang linguistik ini meninggal pada Jumat (3/7/2020) pagi tadi.
Lebih dekat dengan Prof Dr Andi Qashas Rahman, ia dikenal sebagai dosen jurusan bahasa inggris di Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) UNM dan Program Pascasarjana UNM.
• Sosok Prof Dr Andi Qashas Rahman di Mata Kerabat dan Mahasiswa

Sebelumnya Prof Dr Andi Qashas Rahman memperoleh gelar sarjana S1 di Universitas Negeri Makassar jurusan Bahasa Inggris.
Setelah lulus di UNM pada 31 Desember 1981, ia mengambil magister di Universitas Hasanuddin dan selesai pada 16 Desember 1998.
Tak sampai disitu, Prof Dr Andi Qashas Rahman kemudian mengambil program doktor atau S3 di Universitas Hasanuddin dan selesai pada 6 Juni 2003.
Dari data yang dihimpun Tribun Timur dari profildosen.com Prof Dr Andi Qashas Rahman tercatat aktif mengajar sejak 2002.
Ia pengampu mata kuliah, TRANSLATION II, POETRY II dan PHONOLOGY kala itu.
Profesor
Pada Selasa (25/1/2011) UNM kukuhkan Prof Dr A Qashas Rahman, MHum sebagai guru besar.
Ia dilantik bersama Prof Dr Muhammad Ardi, MPd Guru Besar dalam Bidang Pendidikan Teknik Bangunan dan Prof Dr Manan Sailan, M.Hum, Guru Besar dalam Bidang Administrasi Publik.
Prof Dr Arismunandar, MPd, yang menjadi pilot UNM kala itu memberi apresiasi yang tinggi terhadap pengukuhan guru besar tersebut.
Pada saat itu Prof Dr A Qashas Rahman, M Hum, yang juga merupakan Kepala LPMP Sulsel menyampaikan pidato pengukuhannya yang berjudul Prinsip Kesantunan dan Kejujuran Berbahasa dalam Membangun Karakter Bangsa.
Qashas menjelaskan bahwa Esensi berbahasa adalah esensi yang mengagungkan kejujuran dan kesantunan.
Suatu perlambangan sikap kebijaksanaan, kerendahan hati, dan keluhuran jiwa.
Suatu tanda manusia yang berpikir dan berperadaban. Untuk mewujudkan semua ini, maka disitulah karakter perlu bersemayam.
Di sanalah identitas perlu dibangun sebagai manusia Indonesia yang berperadaban.
Bahwa untuk membangun manusia Indonesia yang memiliki empat jenis kecerdasan; intelektual, spiritual, sosial, dan kinestetik, yang menjaga norma agama dan kemanusiaan, persatuan bangsa, kerakyatan, dan demokrasi, serta nilai-nilai keadilan sosial untuk menuju Manusia Indonesia Sejati, maka diperlukan karakter manusia Indonesia yang kuat, katanya.
Kabar duka
Kabar duka berpulangnya Prof Dr H Andi Qashas Rahman, MHum beredar di sejumlah grup Whatsapp.
Halaman selanjutnya
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!