Menelisik Perjalanan Karier Nurdin Abdullah, dari Akademisi Menjadi Politisi

Inilah perjalanan karier Nurdin Abdullah, dari akademisi menjadi politisi

TRIBUNTIMURWIKI.COM - Prof Dr Ir HM Nurdin Abdullah, M Agr atau yang lebih dikenal dengan Nurdin Abdullah adalah Bupati pertama di Indonesia yang bergelar profesor.

Dilansir oleh Wikipedia, Nurdin Abdullah menyelesaikan studi S1 di Fakultas Pertanian dan Kehutanan di Universitas Hasanuddin pada tahun 1986 dan menyelesaikan studi S2 Master of Agriculture di Universitas Kyushu Jepang pada tahun 1991.

Di Universitas yang sama, Nurdin Abdullah menyelesaikan studi S3 Doktor of Agriculture (1994).

Sebelum berkecimpung di dunia politik, Nurdin dikenal sebagai seorang akademisi.

Ia pernah menempati beberapa jabatan struktural di universitas maupun di perusahaan swasta.

Ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Kehutanan di Universitas Hasanuddin dan menjadi Dewan Penyantun Politeknik Negeri Makassar.

Dalam perjalanan kariernya, ia pun memilih untuk terjun ke dunia politik.

Bupati Bantaeng

Terakhir ia memilih dunia politik dan mengabdi kepada masyarakat sebagai Bupati Bantaeng dua periode berturut-turut hingga tahun 2018.

Karier Nurdin Abdullah baik itu di bidang pendidikan, bisnis atau pun pemerintahan dinilai cemerlang oleh karena itu tak heran jika Nurdin hingga kini mengoleksi lebih dari 100 penghargaan dari berbagai macam bidang.

Nurdin Abdullah saat Jadi Bupati Bantaeng (edi hermawan/tribunbantaeng.com)

Sejak Nurdin menjabat sebagai Bupati Bantaeng, perubahan dalam bidang pelayanan kesehatan sangat terasa.

Ia menciptakan layanan kesehatan 'mobile ambulans' yang beroperasi selama 24 jam.

Nurdin memodifikasi mobil Nissan Elgrand yang merupakan hibah dari pemerintah Jepang‎ untuk dijadikan ambulans.

Prestasi itu bahkan terdengar sampai ke luar negeri seperti, yaitu Amerika Serikat.

Konsul Jenderal Amerika Serikat, Joaquin Monserrate‎, terbang ke Bantaeng pada akhir 2014 lalu untuk melihat langsung pertumbuhan ekonomi dan layanan kesehatan ala Nurdin.

Bukan itu saja, selama 7 tahun ia memacu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bantaeng.

Hasilnya Bantaeng mengalami pertumbuhan dari 4,7 persen menjadi 9,2 persen selama kurun waktu tersebut.

Kini Bantaeng menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan.

Nurdin memiliki kebiasaan untuk bertemu langsung dengan warganya.

Warga masyarakat memiliki kebiasaan berkumpul di 'Bonto Atu' pada pagi hari untuk bertemu Bupati, karena setiap hari Selasa sampai Jumat pagi ia selalu membuka rumahnya untuk warga yang ingin bersilahturahmi.

Warga datang dari berbagai kalangan dan menyampaikan berbagai macam hal, dari memberi informasi, menyampaikan masukan, meminta arahan, sampai mengantar undangan.

Semua hal yang dibicarakan di dalam forum ini dicatat dan dicarikan jalan keluarnya bersama-sama.

Forum ini juga digunakan untuk menjalin silahturahmi antar warga masyarakat dan warga masyarakat dengan kepala daerahnya.

Gubernur Sulawesi Selatan

Pada Pemilihan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan 2018, Nurdin Abdullah yang berpasangan dengan Andi Sudirman Sulaiman mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Sulawesi Selatan.

Pasangan ini didukung oleh tiga partai politik, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Pada pemilihan yang diselenggarakan pada tanggal pada tanggal 27 Juni 2018, pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman mendapatkan suara terbanyak, 1.867.303 suara, mengungguli tiga orang pesaingnya.

Nurdin Abdullah di Mata Timses

Dikutip TribunTimurWiki dari TribunTimur terbitan 2018, Nurdin Abdullah yang merupakan Gubernur Sulsel terpilih versi sejumlah lembaga survei di Pilkada serentak pada 27 Juli 2018 ini semakin dikenal dalam kancah perpolitikan.

Setelah memenangkan pertarungan Pilgub Sulsel 2018, Nurdin Abdullah menjadi perbincangan masyarakat Sulsel bahkan nasional.

Presiden RI Joko Widodo pun mengakui kemenangan Nurdin Abdullah, meski KPU Sulsel belum mengumumkan pemenang Pilgub Sulsel hingga saat ini, namun ia telah mendapat banyak ucapan selamat.

Selain Jokowi ada juga dari beberapa Ketua Partai, dan kolega.

Jokowi memberikan ucapan selamat kepada Nurdin Abdullah sehari setelah kemenangan itu diumumkan oleh sejumlah lembaga survei.

Ketua Timses Prof Andalan Wilayah Makassar, Yanuar Fachruddin mengatakan dalam arus perpolitikan, Nurdin menjajaki karier di Pemilukada Bantaeng 2008 lalu.

Yanuar yang juga ipar Nurdin ini tak menyangka Nurdin bisa menang, padahal saat itu pesta demokrasi di Bantaeng diiukuti oleh saudara kandung keluarga Bupati Bantaeng, Azikin Solthan.

Saldy Irawan (Tribun Timur)

Nurdin kata Yanuar, adalah mantan CEO sejumlah perusahaan di Jepang di Makassar maupun di Jakarta.

Hingga saat ini Nurdin sudah dua periode menjabat Bupati Bantaeng.

Menurutnya Nurdin suka blusukan hingga ke kampung-kampung menemui warga.

"Tak mengherankan bila mulai dari anak-anak sampai orang tua sangat dekat dan bersahabat dengan pemimpin daerahnya itu," kata Yanuar.

Selama karier politik Nurdin, Yanuar memperhatikan gerak -gerik Nurdin yang senantiasa selalu ingin mencari tahu akar masalah langsung ke sumbernya.

Jika sudah tahu penyebabnya, dengan cepat ia mengambil tindakan.

"Bekerja degan fokus, itulah kunci keberhasilannya," katanya.

Yang diingat oleh Yanuar saat periode pertama Nurdin di Bantaeng, yakni menegaskan pada seluruh kepala dinas agar tidak memakai sepatu mahal.

Alasannya, Nurdin tidak ingin pejabatnya tampil mewah.

Selain itu, disayangkan jika sepatu mahal tersebut terkena lumpur karena mahal.

Lebih jauh lagi terdapat juga mobil dinas yang dipakai Kadis hanya Toyota Avanza, sementara Nurdin sendiri menggunakan Toyota Innova.

Untuk keperluan di luar dinas, Nurdin Abdullah menggunakan mobil pribadinya Crown tahun 2000.

Bupati yang menjunjung tinggi filosofi Jepang pantang berbohong, disiplin, sesuai kata dan perbuatan ini juga berhasil membenahi sistem pelayanan kesehatan warganya.

Warga Bantaeng paling dimanjakan untuk pelayanan kesehatan.

Jika ada warga yg sakit, cukup menelpon Brigade Siaga Bencana (BSB ) di 113 atau 0413-22724 / 0413-21408 maka dalam waktu kurang dari 20 menit dokter serta perawat bersama ambulans gratis akan segera menjemput pasien di rumahnya.

Pasukan ini mampu menurunkan angka kematian ibu melahirkan menjadi NOL dari sebelumnya 12/100.000 kematian per tahun.

BSB siaga 24 jam dgn 20 dokter, 16 perawat dan 8 unit mobil ambulans berfasilitas emergency.

Selain itu, BSB Bantaeng juga menyiagakan 11 unit mobil pemadam kebakaran berstandar Internasional, yang kemampuannya melebihi armada yang dimiliki Dinas Damkar Makassar.

Bahkan, mobil ambulans milik Pemkab Bantaeng kerap dipinjamkan di kabupaten tetangga bilamana ada pasien yang akan dirujuk ke Makassar.

Selain itu pula, Nurdin yg menguasai 3 bahasa asing, Inggris, Jepang dan Cina ini berhasil meyakinkan pemerintah pusat untuk menggelontorkan dana sekitar Rp 120 miliar untuk membangun gedung rumah sakit 8 lantai berstandar internasional.

Networking-nya yang terjaga baik, terutama dengan Jepang, membuat berbagai bantuan dengan mudah didapatnya.

Ambulans dan mobil pemadam kebakaran adalah di antaranya; 8 unit ambulans dan Damkar, semuanya diperoleh dari Jepang.

Sistem pelayanan di BSB, diadopsinya dari Jepang meski tidak seluruhnya.

Berkat mapannya pelayanan kesehatan di daerah berjuluk Butta Toa atau Tanah Tua ini, BSB Bantaeng masuk nominator United Nations Public Service Award, yang dibawahi PBB.

BSB Bantaeng sengaja ditunjuk Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara mewakili Indonesia.

Penataan Kota Bantaeng yang dulu terkenal dengan semak belukar kini menjadi kabupaten dengan “sejuta” tempat wisata indah.

Bahkan Nurdin bercita-cita menjadikan Bantaeng “Singapura” di Indonesia.

Karena itu sebagian besar pusat pemerintahan dan fasilitas pelayanan publik dipindahkan di daerah pantai.

"Dahulu, Bantaeng hanya dipandang sebelah mata dibanding 23 kabupaten di Sulsel. Orang-orang yang akan menuju 6 kabupaten di sisi selatan Sulsel ini hanya mampir sejenak atau bahkan melintas begitu saja. Sepertinya tak ada hal menarik untuk disinggahi. Namun, sejak 2009, Bantaeng menjadi daerah yang cukup menonjol. Bantaeng menjadi destinasi, bukan lagi tempat transit. Investor kelas dunia berdatangan ke kabupaten yg jaraknya 120 kilometer dari Makassar ini," ungkapnya.

--

(TRIBUNTIMURWIKI.COM/Desi Triana Aswan)

Sumber: Tribun Timur

Berita Populer