Baca tanpa iklan
TRIBUNTIMURWIKI.COM - PT Garuda Indonesia resmi mengumumkan nama Direktur Utama (Dirut) yang baru, yakni Irfan Setiaputra.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia Tbk digelar di Auditorium Garuda City Center (GCC) Garuda Indonesia Management Building, Komplek Perkantoran Soekarno Hatta, pada Rabu (22/1/2020).
Hasilnya adalah menunjuk Irfan Setiaputra sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan harapannya kepada Irfan Setiaputra agar bisa membawa maskapai plat merah itu lebih baik lagi ke depannya.
Selain posisi direktur utama, jajaran direksi Garuda Indonesia juga mengalami perombakan.
• Resmi Bertransformasi, Direktur Politeknik STIA LAN Makassar Sebut Tak Jauh Beda dengan Universitas
Berikut profil singkat dan jabatan direksi Garuda Indonesia yang baru;
Irfan Setiaputra ditunjuk sebagai Direktur Utama
Dikutip dari Tribunnews, pria kelahiran Jakarta, 24 Oktober 1964 ini, merupakan lulusan Sarjana Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung angkatan 1989.
Tak hanya berkarier di perusahaan swasta, Irfan juga pernah berkarier di BUMN sebagai Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI), 2009.
Ia dipilih langsung oleh Menteri BUMN saat itu, Sofyan Djalil.
Namun, setelah tiga tahun menjabat, Irfan memutuskan untuk mengundurkan diri lantaran upah yang ia terima terlalu kecil dibandingkan dengan jabatan sebelumnya.
Surat pengunduruan dirinya itu diterima langsung oleh Menteri BUMN saat itu, Dahlan Iskan.
Seusai berkarier di perusahaan pelat merah, Irfan lantas melanjutkan kariernya di sejumlah perusahaan swasta.
Irfan lalu berkarier di PT Titan Mining Indonesia dari Agustus 2012 hingga Juni 2014.
Setelahnya, Irfan lalu menjadi CEO PT Cipta Kridatama pada Juli 2014 hingga Mei 2017.
Tak berhenti di situ, Irfan juga pernah diangkat sebagai COO di ABM Investama Tbk PT (ABMM) dari Mei 2015 hingga Mei 2016.
Selain itu, Irfan juga menjadi President Director & CEO Reswara Minergi Hartama pada Mei 2017 hingga Desember 2017.
Irfan juga pernah menjabat sebagai CEO Sigfox Indonesia yang merupakan perusahaan pengelola jaringan internet of Things sejak Februari 2019 lalu.
Sebelum ditunjuk menjadi Direktur Utama Garuda Indoensia, Irfan mengaku telah beberapa kali bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
Dony Oskaria ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama (Wadirut) Garuda Indonesia
Mengutip dari Wikipedia, Dony Oskaria merupakan lelaki kelahiran Tanjung Alam, Tanah Datar, Sumatra Barat, 1969.
Ia pernah dipercaya sebagai CEO di berbagai anak perusahaan CT Corp.
Dony Oskaria dipercaya sebagai anggota Dewan Komisaris Garuda Indonesia sejak akhir 2014.
Pada Januari 2016, Presiden Jokowi memintanya menjadi anggota Dewan Penasihat Presiden Bidang Ekonomi dan Industri di Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN).
Di KEIN ia menduduki posisi sebagai Ketua Kelompok Kerja untuk industri pariwisata yang bertanggung jawab mengembangkan industri pariwisata di Indonesia.
Dony mengambil jurusan Ilmu Akuntansi di Universitas Andalas, Padang pada 1989 dan selesai pada 1994.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan di jurusan lainnya yakni Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Padjadjaran, Bandung.
Selanjutnya ia mengambil Program MBA, The Asian Institute of Management di Filipina pada 2009.
Fuad Rizal ditunjuk menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko.
Dikutip dari kompas.tv, Fuad Rizal telah berkarier di Garuda Indonesia sejak Februari 2015, dan selalu menduduki posisi penting.
Pada 2018, pria kelahiran Jakarta, 2 Januari 1978 ini dipercaya menjadi Direktur Keuangan dan Perbendaharaan hingga September 2018.
Setelah itu, ia ditunjuk menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Garuda Indonesia.
Kemudian ia ditunjuk oleh Dewan Komisaris Garuda Indonesia, Sahala Lumban Gaol menggantikan Ari Askhara menjadi Plt Direktur Utama.
Sebelum berkarier di PT Garuda Indonesia, Fuad Rizal pernah menjabat sebagai Direktur Asosiai Bank Standard Chatered pada 2011 sampai 2015.
Ia juga pernah menjabat sebagai Assistant Vice President (AVP) di PT Bank PT CIMB sejak 2007 sampai 2010.
Fuad Rizal merupakan lulusan Sarjana Teknik Industri dari Institiut Teknologi Bandung (ITB)
Saat ini Fuad Rizal kembali menduduki jabatan sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko
Tumpal Manumpak Hutapea ditunjuk menjadi Direktur Operasi.
Timpal Manumpak dipercayakan menjabat sebagai Direktur Operasi.
Sebelumnya ia juga ditunjuk oleh Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Garuda Indonesia Fuad Rizal sebagai direksi sementara di kantor Kementerian BUMN.
Pada Desember 2019 lalu ia juga menjadi direksi sementara sebagai Direktur Operasi.
Aryaperwira Adileksana ditunjuk menjadi direktur human kapital.
Aryaperwira juga pernah menjadi direksi sementara Direktur Human Capital saat Fuad Rizal menggantikan Ari Askhara menjadi Plt Direktur Utama
Dikutip dari forlap.ristekdikti.go.id, Aryaperwira Adileksana merupakan lulusan Universitas Swiss German jurusan manajemen.
Rahmat Hanafi menjadi Direktur Teknik Garuda.
Diketahui sebelumnya Rahmat Hanafi pernah menjabat sebagai Direktur Base Operation PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF) pionir industri Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) di Indonesia.
Saat itu ia bertugas memastikan kesiapan operasional GMF dalam rencana ekspansi global.
Ia memiliki potensi kerja sama global yang besar, salah satunya dalam bidang mesin, rangka pesawat, dan servis komponen.
Ade R Susardi menjadi Direktur Layanan, Pengembangan Usaha dan Teknologi Informasi.
Selanjutnya Ade R Susardi menjabat Direktur Layanan, Pengembangan Usaha dan Teknologi Informasi.
M Rizal Pahlevi menjadi Direktur Niaga dan Kargo
M Rizal Pahlevi mulai berkarier di Garuda sejak tahun 1987.
Sebelum menjadi Direktur Niaga dan Kargo, Rizal menjabat sebagai Vice President Europe, UK, Rusia and Afrika Garuda Indonesia.
Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Operasi, Teknik & Komersial di Gapura Airport Services.
--
(TRIBUNTIMURWIKI.COM/Nur Fajriani R)
Halaman selanjutnya