Danau Tempe
Danau Tempe merupakan salah satu destinasi wajib yang dikunjungi saat berada di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Danau Tempe adalah salah satu danau yang paling terkenal di Sulawesi Selatan.
Danau ini terletak di bagian Barat Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, tepatnya di Kecamatan Tempe, Kecamatan Belawa, Kecamatan Tanah Sitolo, Kecamatan Maniangpajo dan Kecamatan sabbangparu.
Danau ini begitu fenomenal di kalangan wisatawan.
Lokasinya terletaknya sekitar 7 km dari Kota Sengkang menuju tepi Sungai Walanae.
Luasnya sekitar 13.000 hektare ini. Danau ini memiliki spesies ikan air tawar yang jarang ditemui di tempat lain.
Hal ini karena danau tersebut terletak di atas lempengan benua Australia dan Asia.
Danau ini merupakan salah satu danau tektonik di Indonesia.
Untuk diketahui Danau Tempe memegang rekor danau alami terbesar kedua di Sulawesi.
Luas Danau Tempe ini, diapit oleh tiga wilayah kabupaten Wajo, Soppeng dan Sidrap.
Sumber air
Danau Tempe memperoleh pasokan air dari Sungai Bila dan anak sungainya Bulu Cenrana.
Selain memasok air, kedua sungai tersebut juga menyebabkan pendangkalan akibattingginya erosi di bagian hulu.
Keanekaragaman Hayati
Para warga sekitar danau ini, sudah menjadikan danau Tempe sebagai sumber penghasilan utama.
Ya, banyaknya anekaragam hayati yang ada di danau membuat para nelayan mencari rejeki di danau ini.
Tidak hanya bagi masyarakat Kabupaten Wajo, tetapi juga sebagian masyarakat Kabupaten Soppeng dan Sidrap.
Sepanjang tepi danau, akan terlihat perkampungan nelayan yang berjejer menghadap ke arah danau.
Sesekali akan terlihat para nelayan sedang mempersiapkan jaring untuk menangkap ikan.
Danau Tempe pernah menjadi penghasil ikan air tawar terbesar di Indonesia Timur.
Dasar danau ini menyimpan banyak sumber makanan ikan, selain itu danau ini memiliki spesies ikan tawar yang tidak dapat ditemui di tempat lain.
Hal ini diperkirakan karena letak danau ini berada tepat di atas lempengan Benua Australia dan Asia.
Bahkan jika sedang berada di atas katinti (perahu), para pelancong akan menyaksikan berbagai jenis burung datang dan terbang dan mengiringi perjalanan dengan kicauan yang merdu.
Diketahui, di Danau Tempe anda bisa menikmati pemandangan yang menakjubkan.
Di Danau ini Sulawesi Selatan, pengunjung bisa berkeliling menikmati keindahan alamnya dengan menggunakan perahu.
Selain pemandangan yang asri, pengunjung juga bisa menjumpai berbagai bunga air.
Terdapat juga beberapa unggas yang singgah di danau ini.

Sebagai informasi, Danau berada di rute migrasi antar benua dari beberapa jenis burung.
Burung-burung tersebut berpindah dari benua Asia ke benua Afrika, sesuai pergantian musim.
Danau ini menjadi tempat persinggahan burung-burung tersebut.
Beberapa jenisnya merupakan jenis burung yang dilindungi keberadaannya oleh badan konservasi burung dunia.
Sumber Mata Pencaharian Warga Lokal

Bukan hanya menjadi tempat wisata, danau yang dimuarai 23 sungai ini juga adalah sumber mata pencaharian warga lokal.
Seperti diketahui, mayoritas warga setempat berprofesi sebagai nelayan.
Di bawah permukaan air danau terdapat beragam spesies ikan air tawar.
Para pelancong bisa melihat langsung aksi para nelayan menangkap ikan.
Akses

Jika ingin berkunjung ke Danau Tempe, tak begitu sulit.
Dari Kota Makassar, pengunjung perlu waktu sekitar 6 jam untuk sampai di tanah Wajo ini.
Kemudian setelah dari Wajo, pelancong harus menuju Kota Sengkang di mana lokasinya hanya berjarak sekita 7 kilometer saja.
Dengan menggunakan kendaraan pribadi atau angkotan umum yang tersedia.
Setibanya di Kota Sengkang, perjalanan akan dilanjutkan dengan mendatangi Tempat Pelelangan Ikan Anitue atau tepi sungai Walanae yang bisa menjadi salah satu akses menuju Danau Tempe.
Nah, setelah itu dilanjutkan dengan menaiki perahu motor warga lokal menyebutnya katinting.
Perjalanan memakan waktu hingga 50 menit hingga sampai ke tempat pemukiran rumah apung.
Biaya sewa katinting sekitar Rp. 150.000 per perahu motor dan dapat di isi maksimal 3 hingga 4 Orang.
Sebelum Keberangkatan
Sebaiknya, mengkonfirmasi sehari sebelum keberangkatan dan jangan lupa untuk berdoa.
Agar para nelayan dapat mempersiapkan bahan bakar katinti.
Tak ada tiket atau dana khusus untuk masuk ke Danau Tempe ini.
Namun jika ingin menuju kawasan rumah apung atau berkeliling danau, pengunjung bisa menyewa perahu motor dengan biaya sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 75 ribu.
Operasional
Sebagai objek alam yang terbuka, tidak ada jam operasional khusus jam buka tutup di lokasi ini. Jadi bisa dikatakan danau tempe buka 24 jam.
Fasilitas
Berbagai fasilitas wisata yang ditawarkan di Danau Tempe.
Diantaranya, toilet umum, mushola, tempat penjual makanan sampai penginapan.
Namun, hal ini bisa didapatkan jika mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada warga setempat.
Pasalnya, wisata Danau Tempe yang masih alami belum tersentuh dengan manajemen travel yang baik.
Biasanya yang dihubungi adalah warga setempat, yang nantinya akan menyajikan segala keperluan pelancong.
Aktivitas Menarik

Danau Tempe memiliki sejumlah hal menarik yang patut untuk dipelajari ataupun di nikmati.
Bukan hanya terpukau dengan keindahan serta kesyahduan hempasan ombak danau.
Namun, aktifitas masyarakat yang ada di Danau Tempe.
Mulai dari para nelayan yang sibuk memasang jaring menangkap ikan.
Hingga adanya Rumah Apung. Rumah ini begitu unik.
Pasalnya, sebuah rumah utuh layaknya di darat berdiri kokoh di tengah Danau.
Bukan di patok melainkan mengapung dengan bantuan bambu.
Siapa pun yang melihat akan terkesima. Pasalnya puluhan rumah berdiri seperti demikian.
Banyak pula masyarakat yang menghuni rumah warga tersebut.
Dengan mengenakan perahu sebagai transportasi dan tak memiliki penerangan sama sekali.
Namun, ketenangan akan di dapatkan di tempat ini.
Sangat cocok bagi yang ingin menghabiskan waktu bersama pasangan.

Festival tahunan

Dilansir dari wikipedia, setiap tanggal 23 Agustus diadakan festival laut di Danau Tempe.
Acara pesta ritual nelayan ini disebut Maccera Tappareng atau upacara menyucikan danau yang ditandai dengan pemotongan sapi yang dipimpin oleh seorang ketua nelayan yang diikuti berbagai atraksi wisata yang sangat menarik.
Pada hari perayaan Festival Danau Tempe ini, semua peserta upacara Maccera Tappareng memakai baju bodo (pakaian adat orang Bugis).
Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai atraksi seperti lomba perahu tradisional, lomba perahu hias, lomba permainan rakyat (lomba layang-layang tradisional, pemilihan anak dara dan kallolona Tanah Wajo), lomba menabuh lesung (padendang), pergelaran musik tradisional dan tari bissu yang dibawakan oleh waria, dan berbagai pergelaran tradisional lainnya.
Namun sekarang terjadi kepunahan beberapa spesies, hal ini disebabkan relung relung yang berada di danau tempe sudah di isi oleh spesies lain akibat restoling ikan mas yang berlebihan.
Informasi Singkat:
Nama: Dana Tempe
Lokasi: Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan
Akses: Katinti (Perahu)
Keanekaragaman Hayati:
- Spesies Ikan
- Spesies Burung
Wisata Lain:
Rumah Apung
Waktu Perjalanan: 50 Menit
(*)
Sejarah Penamaan dan Profil Kelurahan Maccini di Kota Makassar, Sulawesi Selatan |
![]() |
---|
Rammang-Rammang, Wisata Pegunungan Karst di Maros, Sulawesi Selatan |
![]() |
---|
Pengoptimalan Layanan Rehabilitasi Sosial Bagi Disabilitas di Tengah Pandemi Covid-19 |
![]() |
---|
Ustaz Das'ad Latief Cerita Masa Perjuangan Saat Kuliah, Mulai dari Loper Koran hingga Tukang Cuci |
![]() |
---|
Kisah Dai Kondang Sulsel Ustaz Das'ad Latief, Pernah Dihina Karena Selalu Kenakan Baju Bekas |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!