Sejarah Persatuan Sepak Bola Makassar (PSM)
PSM Makassar adalah klub sepakbola kebanggan Sulawesi Selatan. Klub ini seakan mempersatukan semangat masyarakat Sulsel.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Dinar Fitra Maghiszha
TRIBUNTIMURWIKI.COM - PSM Makassar adalah klub sepakbola kebanggaan Sulawesi Selatan.
Klub ini seakan mempersatukan semangat masyarakat Sulsel dalam memberikan dukungan disetiap pertandingan.
Para supporter selalu fanatik dan mencintai klub ini dengan sepenuh hati.
Hingga terkadang, dari beberapa pertandingan PSM banyak yang selalu menitihkan airmata saat PSM menjadi pemenang ataupun kalah.
Namun, jarang yang mengetahui tentang sejarah terbentuknya PSM ini.
Untuk diketahui PSM termasuk club sepak bola tertua di Indonesia.
Berikut merupakan sejarah terbentuknya PSM yang TribunTimurWiki himpun dari berbagai sumber:
Pra Kemerdekaan:
Kisah sejarah PSM Makassar dimulai pada tanggal 2 November 1915 yang dinyatakan sebagai berdirinya sebuah perkumpulan sepak bola bernama Makassar Voetbal Bond (MVB) yang di kemudian hari tercatat sebagai embrio Persatuan Sepak bola Makassar (PSM Makassar).
Dalam perjalanan prestasinya, MVB menampilkan orang-orang bumi putera di jajaran elite persepak bolaan Hindia Belanda seperti Sagi dan Sangkala sebagai pemain andal sekaligus promotor yang disegani kalangan Belanda.
Pada masa itu, sekitar tahun 1926-1940, MVB sudah melakukan pertandingan dengan beberapa kesebelasan dari dalam negeri dan luar negeri, di antaranya dari Jawa, seperti Quick, Excelcior, HBS, sejumlah klub dari Sumatra, Kalimantan, dan Bali.
Sedang dari luar negeri kesebelasan dari Hongkong dan Australia.
Pada usianya ke-25, kegiatan MVB mulai surut seiring dengan kedatangan pasukan Jepang di Makassar.
Orang-orang Belanda yang tergabung dalam MVB ditangkap. Pemain-pemain pribumi dijadikan Romusa, dan sebagian dikirim ke Burma (kini Myanmar).
MVB praktis lumpuh total, sebagaimana klub-klub sepak bola di Indonesia.
Di Makassar, ketika itu segala yang berbau Belanda mutlak dilenyapkan, sebaliknya untuk mencari dukungan penduduk, Jepang membiarkan masyarakat menggunakan nama-nama Indonesia.
Dan MVB pun berubah menjadi Persatuan Sepak bola Makassar (PSM).
Pasca Kemerdekaan:
Saat Indonesia terlepas dari penjajahan, Persatuan Sepak bola Makassar (PSM Makassar) mengadakan reorganisasi dan reformasi di bawah pimpinan Achmad Saggaf yang terpilih menjadi sebagai Ketua PSM.
Meskipun sederhana, roda kompetisi PSM mulai bergulir dengan baik dan teratur.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!