Nurdin Abdullah Lakukan Napak Tilas di Kota yang Pernah Jadi Saksi Pertumbuhannya Semasa Kecil
Bagi masyarakat Sulawesi Selatan. pasti tidak asing lagi dengan sosok Nurdin Abdullah.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Dinar Fitra Maghiszha
Menurutnya interaksi antar anak yang datang dari seluruh Indonesia di Makassar ini akan membawa nilai positif bagi perkembangan anak Indonesia.
"Mereka anak-anak kita harus dipersiapkan secara baik-baik agar tumbuh menjadi generasi yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa," jelas Nurdin Abdullah.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas PPPA Sulsel, Askari mengatakan bahwa acara ini dihadiri 1500 anak yang datang dari seluruh Indonesia.
"Alhamdulillah, puncak hari HAN usai, dan berjalan dengan lancar. Kami apresiasi kepada seluruh pihak atas kerjasamanya sehingga kegiatan ini berjalan lancar," Askari, menambahkan.
Nurdin Abdullah lahir di kota Parepare, Sulawesi Selatan pada tanggal 07 November 1963.
Prof Nurdin Abdullah merupakan anak pertama dari enam bersaudara.
Ayahnya berasal dari Kabupaten Bantaeng ( Butta Toa') dan merupakan keturunan Raja Bantaeng ke-27.
Sedangkan ibunya dalam keseharian menjadi ibu rumah tangga (IRT) dan berasal dari Soppeng.
Ia menikah dengan Ir. Hj. Liestiaty F. Nurdin, M. Fish pada tanggal 11 Januari 1986 dan telah dikaruniai 1 anak perempuan dan 2 anak laki-laki.
Nurdin Abdullah semasa SMA tinggal di Jl Kalumpang bersama kedua orangtua Karaeng Abdullah dan saudara-saudaranya.
Bupati Bantaeng dua periode ini menyapa teman kecil semasa tinggal di Kalumpang selama napak tilas. Napak Tilas Kalumpang start di Warkop PAP Jl Pongtiku.
"Hari ini saya hadir di Pongtiku. Kita banyak yang tidak kenal karena perubahan wajah. Ini ada Rasyid, teman main saya dulu, " jelas Nurdin Abdullah, via rilis ke tribun-timur.com,Sabtu (7/4).
Nurdin dalam napak tilas menelusuri jalan dan lorong berjumpa Haji Badiu, yang belakangan jadi pengusaha emas, Rahmatiah Puang Lembang, Basir, dan masih banyak lagi teman kecil yang disapa.
Mendampingi Prof Nurdin Abdullah adalah pengurus PKS, pengurus PAN, dan pengurus PDIP.
"Di sini ada pengurus partai kerja siang malam. Ada juga relawan yang juga kerja siang malam. Atas kerja keras semua pihak alhamdulillah hasil survei bulan ini kita menang telak di Makassar dan Sulsel bagian selatan," jelas Prof Nurdin Abdullah disambut tepuk tangan meriah.
Saat napak tilas, beberapa teman semasa kecil Prof Nurdin Abdullah, Basir mengatakan, kalau Prof Nurdin Abdullah yang jadi gubernur, warga kalumpang tentu ikut bangga.
Masa Kecil di Soppeng
Di sela kunjungan kerjanya di Kabupaten Sidrap dan Soppeng selama dua hari, bersilaturahmi dan memberikan arahan kepada ASN, Gubernur Sulawesi-Selatan menyempatkan diri untuk singgah di Desa Bulue, Kecamatan Mario Riawa, Kabupaten Soppeng, Kamis (21/11/2018).
Desa ini juga merupakan letak objek wisata permandian air panas Lejja. Jika selama ini NA identik dengan Kabupaten Bantaeng tempatnya mengabdi sebagai bupati dan di Kota Parepare sebagai tempat kelahirannya.
Di Soppeng saat bertemu warga dan keluarga besarnya mengatakan kembali ke kampung halaman.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!