Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung
Salah satu destinasi wisata alam di Kabupaten Maros adalah Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Dinar Fitra Maghiszha
Laporan Wartawan Tribun Timur Desi Triana
TRIBUNTIMURWIKI.COM - Satu di antara destinasi wisata alam di Kabupaten Maros adalah Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung.
Taman nasional ini ditunjuk menjadi kawasan konservasi atau taman nasional berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.398/Menhut-II/2004 tanggal 18 Oktober 2004.
Saat ini, taman dikelola oleh Balai Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung yang berkedudukan di kecamatan Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan.
Sejarah
Bantimurung berasal dari Bahasa Bugis dari kata benti, artinya "tetesan (air)" dan merrung, artinya "bunyi gemuruh".
Jadi Bantimurung berarti air yang bergemuruh. Nama tersebut diusulkan oleh Karaeng Simbang, Patahoeddin Daeng Paroempa.
Simbang adalah salah satu kerajaan dalam distrik adat Gemenschaap dan berada dalam wilayah Kerajaan Marusu'.
Berawal dari kata benti merrung kemudian berubah bunyi menjadi Bantimurung seperti sekarang.
Sejarah dan asal-usul kata "Bantimurung" dimulai sejak masa Perjanjian Bungaya I dan II (1667-1669) saat Maros ditetapkan sebagai daerah yang dikuasai langsung oleh Hindia Belanda.
Ketika itu, wilayah Kerajaan Marusu' diformulasikan dalam bentuk Regentschaap yang dipimpin oleh penguasa bangsawan lokal bergelar Regent (setingkat bupati).
Setelah itu, Maros berubah menjadi Distrik Adat Gemeschaap yang dipimpin oleh seorang kepala distrik yang dipilih oleh bangsawan lokal dengan gelar Karaeng, Arung atau Gallarang.
Kerajaan Simbang merupakan salah satu distrik adat Gemenschaap yang berada dalam wilayah Kerajaan Marusu'.
Distrik ini dipimpin oleh seorang bangsawan lokal bergelar "karaeng".
Pada sekitar tahun 1923, Patahoeddin Daeng Paroempa, diangkat menjadi Karaeng Simbang.
Dia mulai mengukuhkan kehadiran kembali Kerajaan Simbang dengan melakukan penataan dan pembangunan di wilayahnya.
Salah satu program yang dijalankannya ialah dengan melaksanakan pembuatan jalan melintas Kerajaan Simbang agar mobilitas dari dan ke daerah-daerah sekitarnya menjadi lancar.
Pembuatan jalan ini, rencananya akan membelah daerah hutan belantara.
Sayangnya, pekerjaan tersebut terhambat akibat terdengarnya bunyi menderu dalam hutan yang menjadi jalur pembuatan jalan tersebut.
Saat itu, para pekerja tidak berani melanjutkan pekerjaan pembuatan jalan, karena suara gemuruh tersebut begitu keras.
Halaman selanjutnya
Sumber: Tribun Timur
Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung
Profil Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung
Lokasi Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung
Kota Makassar
Kabupaten Maros
Mengenal Sirup DHT, Sirup Legendaris di Kota Makassar |
![]() |
---|
Sosok Anco Jansen, Pemain Asing PSM Makassar untuk Arungi Liga 1 2021 |
![]() |
---|
Daftar Harga Smartphone Samsung Juli 2020 di Erafone Nipah Mall Kota Makassar |
![]() |
---|
Sejarah Penamaan dan Profil Kelurahan Antang, Kota Makassar |
![]() |
---|
Sejarah Penamaan dan Profil Kelurahan Bitowa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!