Marioriawa 

Marioriawa adalah salah satu kecamatan yang memiliki potensi wisata di Kabupaten Soppeng. Mulai dari air terjun, permandian, dan masih banyak lagi

TRIBUN TIMUR/RIDWAN PUTRA
Kompleks Rumah Adat Sao Mario di Kampung Awakaluku, Desa Laringgi, Kecamatan Marioriawa, Soppeng 

TRIBUNTIMURWIKI.COM- Marioriawa merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Soppeng.

Berjarak 40 menit perjalanan dari Kabupaten Soppeng.

Marioriawa memiliki 5 desa dan 5 kelurahan.

Yakni, Kelurahan Attang Salo, Kelurahan Batu-Batu, Desa Bulue, Kelurahan Kaca, Desa Laringgi, Kelurahan Limpomajang, Kelurahan Manorang Salo, Desa Panincong, Desa Patampanua, Desa Tellulimpoe.

Sejarah

Pesta adat mammesa lawangeng di bendungan Pettaballe, Kecamatan Marioriawa, Soppeng
Pesta adat mammesa lawangeng di bendungan Pettaballe, Kecamatan Marioriawa, Soppeng (HANDOVER)

Dilansir dari wikipedia, Kecamatan Marioriawa adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Soppeng, yang dahulunya merupakan sebuah kerajaan mandiri dan berdiri sendiri dalam naungan Konfederasi Watansoppeng (Soppeng).

 Walaupun Mario Riawa berada dalam naungan Konfederasi Watan Soppeng, pada masa pemerintahan La Pawiseang Datu Soppeng VII, Mario Riawa keluar dari konfederasi tersebut dan Mario Riawa bergabung ke dalam Konfederasi Wajo yang pada saat itu dipimpin oleh Arung Matoa Wajo Lataddampare.

Marioriawa pada masa itu diperintah oleh Lapaiyyo (Lamappaiyyo) Datu Marioriawa dan dia meninggal di Lagosi (Wajo), sehingga Lapaiyo diberi gelar anumerta yaitu Lapaiyo Datu Marioriawa Matinroe Ri Lagosi, Kerajaan Mario Riawa terdiri dari tiga Pabbicara dan satu Sullewatang, yakni Pabbicara Manorang Salo, Pabbicara Attang Salo, Pabbicara Bulue dan Sullewatang Padali, masing-masing terdiri dari beberapa Matoa.

Di Bulue terdapat Matoa Panci, Galungkalungnge.

Di Manorang Salo terdapat Matoa Welongnge dan Matoa Tanete, di Attang Salo terdapat Matoa Lompoe, Matoa Kaca, Matoa Pengree dan Matoa Bunne, sedangkan Sullewatang Padali tidak mepunyai Matoa karena posisinya seperti Datu Mario Riawa walaupun statusnya di wilayahnya sama dengan Pabbicara (istilah sekarang walikota administratif).

Datu terakhir di Mario Riawa adalah Datu Mappejanci, Pabbicara terakhir di Attang Salo adalah La Pariwusi (Andi Pariwusi Daeng Mapadeng Pabbicara Attang Salo).

Pabbicara terakhir di Manorang Salo adalah Andi Meru ( Andi Meru Pabbicara Manorang Salo ).Matoa terakhir di Lompoe adalah Andi Wakka Daeng Mawakka.Matoa terakhir dikaca adalah La Ma'gangka putra sullewatang padali terakhir Lacammu. Matoa Terakhir di Welongnge La Makkarella

Setelah terbentuknya Negara kesatuan republik Indonesia, kerjaan soppeng ikut bergabung dengan Indonesia dan Kerajaan Soppeng pun berubah menjadi Kabupaten Soppeng, maka Status Kerajaan Marioriawa-pun ikut berubah menjadi Kecamatan Mario Riawa, masuk dalam administrasi Kabupaten Soppeng.

Adapun Pabbicara berubah menjadi kelurahan dan desa, dan seiring dengan adanya pemekaran maka kelurahan dan desapun bertambah sebagai berikut, Kel Manorang Salo, Kelurahan Attang Salo, Kelurahan Batu-batu, Kelurahan Kaca, Kelurahan Limpomajang, Desa Bulue, Desa Laringgi, Desa Panincong, dan Desa Patampanua, dan Desa Tellulimpoe.

Peninggalan sejarah

Ada beberapa situs yang terdapat di Kecamatan Mario Riawa.

Di antaranya Komplek Pekuburan Raja Marioriawa dan bangsawan lainnya di Jerak'e Madining (Kelurahan Attang Salo), Komplek Komplek Pekuburan raja Marioriawa dan Bangsawan lainnya di Jerak'e Panci (Desa Bulue).

Disamping situs-situs ada beberapa obyek wisata di antaranya, pemandangan alam di Danau Tempe dengan beberapa aktraksi lomba perahu yang disebut Maccerak Tappareng di Kelurahan Limpomajang, Kelurahan Kaca dan Desa Patampanua.

Attaraksi Mappadendang dan Mattojang dalam rangka pesta Panen Raya hampir di semua Kelurahan dan Desa.

Komplek Rumah Adat "Sao Mario" di Kelurahan Manorang Salo serta Permandian Air Panas Lejja di Desa Bulue.

Halaman selanjutnya

Keadaan Sosial-Budaya

...

Ikuti kami di
23 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved