Mengenal Angin Muson (Monsun) yang Melintasi Langit Sulawesi Selatan

Angin Muson Asia diprediksikan bakal melintasi langit Sulawesi Selatan. Angin disebut-sebut ini akan terjadi pada 10-12 Januari 2020 mendatang.

TRIBUN TIMUR/ MUH ABDIWAN
Awan hitam menyelimuti langit Kota Makassar saat diabadikan beberapa waktu lalu 

TRIBUNTIMURWIKI.COM - Angin Muson Asia diprediksikan bakal melintasi langit Sulawesi Selatan.

Angin disebut-sebut ini akan terjadi pada 10-12 Januari 2020 mendatang.

Dampaknya, sebagian wilayah Sulsel akan mengalami cuaca ekstrem yakni hujan deras disertai angin kencang.

Dikutip dari Tribun Timur terbit Kamis, 9 Januari 202, laporan terakhir dari BMKG Wilayah IV Makassar menyebutkan, saat ini posisi angin Monsun Asia adalah 0 hingga 5 derajat khatulistiwa sampai 5 derajat lintang utara.

Pergeserannya saat ini dari Selat Karimata dan akan berjalan menuju ke Sulsel.

Mengenal Wawan Alyamany, Sosok Dibalik Suksesnya Bisnis Bakso Goreng Baper

Daerah Terdampak

Menurut laporan BMKG, konsentrasi lintasan Angin Monsun Asia diperkirakan akan terfokus di tiga kabupaten di Sulsel.

Daerah itu yakni, Kabupaten Pinrang, Kota Parepare, dan Kabupaten Barru. Dampaknya akan terjadi peluang banjir cukup besar.

Kendati demikian, BMKG tetap mengingatkan kepada seluruh daerah di Sulsel agar tetap waspada karena cuaca dapat berubah sewaktu-waktu.

Lantas apa itu Angin Monsun?

Angin Monsun adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan), dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan. Selain itu, jenis angin monsun ada dua, yakni angin monsun Asia dan Angin monsun Australia.

Fenomena alam ini adalah hal alamiah.

Akan ada pergerakan massa udara basah (MGO) di Samudera Hindia yang mengarah ke timur Indonesia.

Akibatnya, pertumbuhan awan menjadi sangat intens.

Hal ini juga memengaruhi kecepatan angin cukup ekstrem hingga 31 knot atau sekitar 57 km per jam.

Kecepatan angin seperti ini tergolong sangat kencang.

Karena normalnya, kecepatan angin maksimum hanya antara 10 sampai 15 knot atau 27 km per jam.

Sejarah

Merujuk pada jurnal Sekilas Sistem Monsum Asia-Australia (2015) karya Sandy Hardian, istilah muson juga disebut sebagai munsoon atau moonsun.

Secara tradisional muson atau monsun digunakan untuk merujuk pada iklim yang terlihat nyata berubah secara musiman.

Sumber: Tribun Timur
Ikuti kami di
83 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved